Senin, 15 Maret 2010

Tami Merpati Menguji Cinta

Tami Merpati Menguji Cinta

merpati termasuk burung yang hebat karena ia dapat menemukan jalan pulang meskipun jaraknya ribuan kilometer. oleh karena itu, merpati pos sering digunakan untuk mengirim surat.

Tami adalah seekor burung dara yang cantik nan rupawan. berpuluh merpati jantan telah mencoba peruntungan untuk mempersuntingnya. namun sayang, tak satu pun jua yang berkenan di hati sang dara. sampai akhirnya Tami berjumpa dengan seekor perjaka merpati tampan yang anehnya justru seolah tak mengindahkan kehadiran sang dara rupawan.

Tami terbakar oleh rasa penasaran, ingin sekaliia mengajak si tampan berkenalan. Amboi, ketika Tami mengulurkan kesempatan, si Jaka malah tertunduk tak bersuara, hanya merah meronai semburat wajahnya. dengan gigih, Tami akhirnya meminang paksa. entah apa sebenarnya yang ada dalam lubuk hati sang Jaka, tapi toh ia menerimanya.

tak terasa tiga purnama terlalui sudah. sang Jaka tetaplah sebagaimana sediakala, pemalu dan bijaksana. sedikit sekali kata terlontar dari paruhnya. tak seperti lazimnya pasangan muda yang dimabuk cinta, kata 'sayang' diobral seroyalnya. Tami gundah, ia resah dan gelisah. benarkah ia mencintaiku ?, bisik hati kecilnya.

lama kelamaan keraguan itu semakin menghantuinya, Tami pun merasa dirinya semakin tak berarti. perlahan tapi pasti, tumbuh pikiran untuk membuktikan, benarkah ia memang dibutuhkan ?. Akhirnya Tami nekat mengikuti gejolak keresahan. ia lelah menanti dalam sebuah ketidakpastian. Tami pun terbang meninggalkan sarang tanpa tujuan. ia hanya menuruti kemana kepakan sayap-sayap mungilnya membawa.

untuk tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. saat Tami terbang tanpa tujuan, datanglah angin topan dahsyat yang mendera atmosfer dengan hebatnya. Tami terlontar, membumbung tinggi terbawa dalam pusaran. tak berdaya ia mengepakkan sayapnya. ketakutan dan kegelapan segera saja melanda. bahkan Tami berfikir bahwa tamat sudah riwayatnya. ternyata, keajaiban itu memang ada, Tami selamat. ia hanyut dalam gejolak liar arus udara sejauh 6000 kilometer dari tempatnya semula. Tami terdampar di sebuah pulau kecil tak bertuan. isinya hanya lima batang pohon randu tua, sekelilingnya membiru air laut samudera. sejauh Tami melepas pandang, tak satu pun titik dapat yang dapat diamatinya. yah inilah ujung dunia, pikir Tami.

tamat sudah segalanya, delapan bulan telah berlalu, air mata Tami telah mengering dan kelopaknya kini berdebu. pandangannya kabur dan hampir seluruh harapannya habis terkubur. ia yakin, inilah hukuman baginya yang telah menyia-nyiakan cinta.

tiba-tiba dalam puncak kelelahannya, seolah melihat fatamorgana. ada secercah noktah hitam yang muncul dari balik cakrawala. makin lama, noktah itu semakin mendekat dan kepakannya makin terlihat. Tami nyaris tak percaya apa yang dilihatnya.

sang Jaka akhirnya hinggap sempurna di ranting randu tua yang kerontang, tepat di sisi isterinya. Tami tak kuasa untuk berkata-kata. ditatapnya sang Jaka yang nyaris botak sempurna. seluruh helai bulunya gugur dalam perjalanan menyabung nyawa dan kelopak matanya lebam menghitam dengan kelelahan yang mendalam. sekujur tubuhnya tersayat-sayat luka meski rasanya tak sepedih ditinggalkan cinta.

akhirnya, untuk kali pertama sang Jaka berkata, " kusiapkan sedikit ruang kecil di hatiku untuk kau tempati dan kusisihkan sebagian terbesarnya untuk sang Empunya dengan segala ketetapan-Nya. aku yakin, ruang itu kelak akan terisi oleh rasa sakit, kecewa, sedih, dan timbunan benih-benih harapan yang gagal disemaikan. namun ruang kecilmu, sayang, telah kuukur melampaui rentang tujuh samudera..."



hikmah

cinta memang tak berbatas tegas, tetapi dalam proses memaknainya kita harus memiliki orientasi yang jelas. setiap makhluk layak untuk dicintai. namun ingat, ada yang Mahalayak senantiasa menanti. jadikanlah semua cinta dalam hidup ini sebagai tangga yang diteliti untuk mencapai hakikat cinta sejati.


sumber : think dulu baru clink


Tidak ada komentar:

Posting Komentar