Kamis, 04 Maret 2010

APAKAH OBAT ITU ?

Obat ialah suatu zat yang digunakan untuk diagnose, pengobatatan, melunakkan, penyembuhan atau pencegahan penyakit pada manusia atau pada hewan.

Meskipun obat dapat menyembuhkan tapi toh banyak kejadian bahwa seseorang telah menderita akibat keracunan obat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa obat dapat bersifat sebagai obat dan juga dapat bersifat sebagai racun. Obat itu akan bersifat sebagai obat apabila tepat digunakan dalam pengobatan penyakit dengan dosis dan waktu yang tepat. Jadi bila digunakan salah dalam pengobatan atau dengan kelewat dosis akan menimbulkan keracunan. Bila dosisnya lebih kecil kita tidak memperoleh penyembuhan.

Obat-obat modern adalah begitu efektif dalam penyembuhan dapat disamakan dengan pisau bedah, apabila digunakan oleh ahli bedah maka akan dapat menghilangkan bagian tubuh yang sakit, tapi bila bukan ahli yang menggunakan akan membunuh si sakit. Begitu pula obat bila digunakan tidak menurut aturan yang telah ditentukan oleh ahlinya (apoteker/ dokter) justru akan dapat membunuhnnya. Oleh karena itu, dalam menggunakan obat perlu diketahui efek obat tersebut, penyakit apa yang diderita, berapa dosisnya serta kapan kapan dan di mana obat itu digunakan. Batas jarak sebagai obat dan racun adalah sangat pendek, hal ini tergantung dari cara dan dosis. Yang mengherankan bahwa aksi dan efek setiap obat pada badan adalah berbeda.

Obat yang tergolong oksitoksik menstimulir (memacu) aktivitas otot rahim tetapi beberapa obat lain secara terpilih bekerja sebagai pengendor otot lahir.

Obat tergolong medriatik bekerja melebarkan pupil mata, sedangkan obat golongan miotik mengecilkan pupil mata. Ada obat yang digunakan untuk mencegah pendarahan yaitu golongan hemostatik atau koagulasi yang menjadikan darah menjendal, tetapi ada pula obat justru mencegah supaya darah jangan jadi menjendal, hal ini diperlukan untuk transfuse darah atau pada waktu operasi jantung, mencegah darah agar jangan menjendal (thrombosis).

Obat golongan emetic mendorong supaya muntah, sedangkan antiemetic mempunyai efek yang berlawanan, yaitu mencegah agar tidak muntah. Diuretik merupakan obat untuk memperbanyak air kencing, digunakan untuk menghilangkan bengkak (oedeem). Sudoriferik digunakan untuk memperbanyak keluar keringat dan ekspektoran digunakan untuk mengencerkan cairan dahak yang ada dalam saluran pernafasan agar tidak terjadi penyumbatan. Obat dapat digunakan mengurangi sakit di kepala, rasa sakit, tidak bisa tidur (insomnia), kelebihan asam lambung dan depresi tekanan darah tinggi atau menaikkan tekanan darah rendah. Obat dapat melawan penyakit infeksi, membunuh kuman atau sebagai penawar racun akibat keracunan obat lain. Dan obat kanker dapat mencegah proses kanker. Obat dapat digunakan untuk menentukan penyakit diabetes, hati, tuberculosis serta kehamilan. Juga obat digunakan untuk menambah kekurangan tubuh akan vitamin, enzim, elektrolit, dan protein. Obat digunakan pula untuk mencegah penyakit cacar, gabak, polio dan kehamilan. Obat-obat yang ada sekarang bekerja sangat efektif dan merupakan penemuan ilmuwan yang besar dan berfaedah. Penyakit seperti cacar dan polio yang memberi cacat pada manusia dapat dicegah dan diatasi.

Sekarang penyakit diabetes, tekanan darah tinggi dan depresi mental sudah dapat dikontrol dan diatasi oleh obat modern, bahkan sudah dianggap bukan penyakit lagi. Proses pembedahan menjadi mudah berkat tersedianya obat general anestetik untuk pembiusan umum, analgesic = mengurangi rasa sakit, antobiotik = pembunuh kuman dan transfuse darah cairan intravena dan makanan (nutrisi).

Proses penemuan dan perkembangan obat adalah sangat kompleks, melibatkan banyak ilmuwan, seperti dokter, apoteker, ahli biologi, ahli kimia-fisika dan lainnya. Setelah substansi obat yang berkhasiat ditemukan dan telah diketahui rumus kimia, sifat fisika, dan kimianya, selanjutnya diperiksa dan dicobakan pada binatang mengenai sifat farmakologi, cara kerja obat termasuk toksikologinya, yaitu sifat racunnya. Diteliti pula mengenai kecepatan obat diserap serta didistribusi obat di badan, yaitu tersebarnya obat di badan dan lama aksi obatnya serta waktu mulai obat memberi efek. Setelah semua berjalan baik, baru dicobakan pada manusia sebagai sukarelawan. Kalau semuanya berjalan baik, baru obat tersebut boleh diproduksi dan beredar.

1 komentar:

  1. Mas Noe....
    bikin artikel spesifik tentang obat tertentu dong...
    misalnya obat A : indikasi, dosis, bentuk sediaan, dan lain2...
    biar nanti kalo ada tugas, tinggal nyontek aja...hehe...

    BalasHapus